Ketika
umur 12 tahun dia dicap sebagai orang yang malas, bodoh, agak
terbelakang dan tidak memiliki harapan. Ketika masuk SD, musuh utamanya
adalah buku dia benci membaca, hobynya hanya main game computer dan
nonton TV. Karena tidak belajar, banyak nilai F yang membuat dia semakin
benci kepada gurunya; benci belajar, bahkan juga benci terhadap
sekolah.
Saat duduk di kelas 3 Adam Khoo dikeluarkan dari sekolahnya, dan pindah ke sekolah yang lain. Ketika mau masuk SMP pun dia ditolak 6 sekolah, dan akhirnya masuk ke sekolah yang memiliki predikat terjelek, sekolah yang begitu banyak orang bodohnya dibanding orang pintar dan lulusannya belum pernah ada yang di diterima di sekolah yang favorit, dia adalah siswa yang paling bodoh di antara 160 murid seangkatannya dan menduduki peringkat 10 terbawah.
Berbagai usaha dilakukan orangtuanya dengan cara memasukan dia ke banyak tempat les, namun semua itu sia-sia tidak mampu menolongnya. Di sebuah sekolah dengan nilai 0-100, rata-rata nilainya adalah 40. Bahkan guru matematikanya pernah mengundang ibunya dan bertanya, “Kenapa di SMP kelas 1, Adam Khoo tidak bisa mengerjakan soal kelas 4 SD?” kacida......pisan bodona ... :)
Setelah pusing tujuh keliling akhirnya pada umur 13 tahun orangtuanya , mengirim
Adam Khoo ke
Super-Teen Program, nama guru pengajar dia adalah Ernest Wong dengan
menggunakan metode teknologi Accelerated Learning, Neuro Linguistic
Programming (NLP) dan Whole Brain Learning.
Ernest Wong terus membina
Adam Khoo.
Untuk
pertama kalinya dalam hidupnya Adam Khoo berani menentukan target-nya,
yaitu mendapatkan nilai A semua. Dia menentukan goal jangka pendeknya,
yaitu masuk Vitoria Junior College (SMA terbaik di Singapura), tujuan
jangka panjangnya masuk National University of Singapore dan menjadi
murid terbaik disana.Ketika kembali ke sekolah, Adam Khoo langsung take
action dengan menempel kata-kata motivasional yang dia gambar sendiri
dan belajar menggunakan cara belajar yang benar (yang selama ini tidak
diajarkan di sekolah manapun), menggunakan teknik membaca cepat, cara
mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan teknik super
memori, dan ketika Adam Khoo ditanyai oleh gurunya, dia bisa menjawab
dengan tepat.
Dalam
waktu 3 bulan rata-rata nilainya naik menjadi 70. Dalam satu tahun,
dari ranking terbawah dia menduduki ranking 18. dan ketika lulus SMP,
dia menduduki ranking 1 dengan Nilai Ebtanas Murni A semua untuk 6 mata
pelajaran yang diuji. Dia kemudian diterima di Victoria Junior College
dan mendapatkan nilai A bulat untuk tiga mata pelajaran favoritnya.
Akhirnya dia diterima di National University of Singapore (NUS) dan
karena di universitas itu dia setiap tahun menjadi juara, akhirnya Adam
Khoo dimasukkan ke NUS Talent Development Program. Program ini diberikan
khusus kepada TOP 10 mahasiswa yang dianggap jenius.
Ternyata
yang satu ini berhasil merubah pola pikir Adam Khoo. Sejak saat itu
keyakinan Adam Khoo berubah. Ia yakin bahwa dia bisa.
Dia
terinspirasi oleh kata-kata Ernest Wong "bahwa semua orang bisa menjadi
genius dan menjadi pemimpin walaupun awalnya bego sekalipun dan
Satu-satunya hal yang bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah
serta sikap yang negative.”
Dia
akhirnya memiliki keyakinan bahwa kalau ada orang yang bisa mendapatkan
nilai A, dia juga bisa. Selama ini Adam Khoo bodoh, karena dia masih
muda, naïf, dan menerima sepenuh hati kata-kata orang lain yang
negative.
Ketika
teman-teman dan gurunya bertanya apa yang akan dia raih, dijawab oleh
Adam Khoo bahwa dia akan menjadi ranking No.1 di sekolahnya, masuk
Victoria Junior College dan National University of Singapore. Semua
orang menertawakannya, karena tidak pernah terjadi dalam sejarah bahwa
lulusan SMP tersebut masuk Victoria Junior College dan National
University of Singapore. Bukannya jadi loyo karena di tertawakan, Adam
Khoo malah semakin tertantang untuk semakin bekerja dengan cerdas dan
keras untuk mencapai impian dan mengubah sejarah.
Dan
sekarang dia termasuk deretan orang tersukses disingapura, bayangkan
pada umur 26 tahun dia mempunyai empat bisnis yang beromzet US$ 20 juta,
sungguh luar biasa jarang prestasi seperti itu diraih oleh pemuda
seumur dia kalau bukan warisan orangtua.
Semoga
kisah ini menjadi inspirasi bagi kita dalam menatap masa depan, tak ada
yang tak mungkin di dunia ini asal kita mau berusaha jangan pernah
putus asa, gunakan strategi yang jitu dan yang penting kita harus selalu
berdo'a dan slalu optimis.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Adam Khoo, Si Bodoh Yang Menjadi Milyarder. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sdn3rancapaku.blogspot.com/2012/10/adam-khoo-si-bodoh-yang-menjadi.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
SDN 3 Rancapaku - Selasa, 16 Oktober 2012
Belum ada komentar untuk "Adam Khoo, Si Bodoh Yang Menjadi Milyarder"
Posting Komentar