Mengapa Kita Harus Membaca

Dosen saya pada blognya menyampaikan keprihatinannya kepada mahasiswa (dan dosen) di kampus saya perihal rendahnya minat baca di kampus saya.. Padahal, seperti yang selama ini telah disampaikan pada kampanye – kampanye gerakan gemar membaca, bahwa membaca dapat memberi wawasan dan pengetahuan yang berguna bagi hidup kita. Seperti fisik yang perlu diberi makanan, demikian juga dengan pikiran kita. Membaca merupakan salah satu makananterbaik untuk pikiran kita.

Ada ungkapan, jika kita bertemu dengan seorang teman yang berpisah lama, biasanya perubahan yang terjadi terhadap orang tersebut disebabkan oleh 3 faktor. Pertama, pengalaman hidup yang dilaluinya; kedua, lingkungan sekitarnya; dan terakhir, buku-buku yang dibacanya.

Melalui buku kita dapat menambah pengetahuan tentang suatu bidang ilmu. Melalui buku kita bisa menjelajahi dunia, termasuk tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi. Melalui buku kita bahkan bisa ‘mengenal’ orang-orang ternama, walaupun kita mungkin belum pernah berjumpa sebelumnya, dan belajar dari pengalaman hidup mereka. Melalui buku kita juga bisa mengetahui banyak hal yang sebelumnya menjadi ‘rahasia’. Dan melalui buku kita bisa lebih mengerti hidup ini.

Selain manfaat-manfaat di atas, Gim Hok mengutip ungkapan pembicara ternama, Jim Rohn, bahkan mengatakan bahwa kita dapat menjadi pakar dalam suatu bidang jika kita hanya mau menginvestasikan waktu 1 jam setiap hari selama 5 tahun untuk mempelajari buku-buku mengenai bidang tersebut. Mari kita berhitung sejenak. Setahun 360 hari kerja dikali 5 tahun sama dengan 1.800 jam. Siapa pun yang belajar suatu bidang ilmu selama 1.800 jam tentunya sudah pasti menguasainya secara mendalam.
Gim Hok mengungkapkan bahwa membaca juga menaikkan kualitas hidup kita ke tingkat lebih tinggi. Membaca menyebabkan terjadinya perubahan cara berpikir, yang tentunya diikuti dengan perubahan kualitas hidup, baik segi fisik, keuangan, karir, mental, sosial, dan bahkan spiritual.

Kita dapat memulai kebiasaan membaca dengan cara membuat komitmen untuk membaca sebuah buku setiap minggu. Dalam setahun ada 52 buku, berarti telah terjadi kemajuan sebesar 52 buku dalam hidup. Bayangkan perubahan positif yang terjadi terhadap hidup kita dengan penambahan pengetahuan dan wawasan 52 buku.

Ada sebuah fakta menarik tentang para pemimpin besar. Mereka semuanya memiliki kesamaan dalam satu hal: kebiasaan membaca secara teratur. Benjamin Franklin, Soekarno, Gandhi, Bill Gates, Barack Obama, Oprah Winfrey, dan Susilo Bambang Yudhoyono merupakan segelintir contoh para pemimpin yang meluangkan waktu di antara kesibukan sehari-hari untuk memberi makanan bagi pikirannya melalui buku-buku bagus. Dan konon katanya Bill Clinton membaca lebih kurang 300 buku selama kuliah hukum di University College, Oxford.

Saya pribadi, buku telah memberikan banyak “pencerahan” bagi saya, apapun bentuknya (bisa jadi ebook)…Dengan bersahabat dengan buku, maka niscaya buku akan memberikan petunjuk kepada kita untuk memecahkan masalah yang kita hadapi…Kadang “keberuntungan” datang disaat yang tidak terduga, kadang buku memberikan jawaban dari pertanyaan2 dan permasalahan kita disaat yang tidak terduga tergantung seberapa dekat kita dengan buku…

Kita tidak usah terlalu memaksakan untuk membaca, tapi cobalah membiasakan…Saya pribadi saat membaca buku baru terkadang hanya saya baca daftar isi atau resume di cover belakang buku, kemudian setelah tertarik baru saya scanning, saya lebih tertarik buku dengan banyak gambar, kata orang gambar dapat melukiskan seribu kata…

Saya bukan termasuk orang yang terlalu lancar berbahasa Inggris… Jadi , kalo baca text book inggris pa jurnal inggris tergantung mood juga, kalo pas good mood ya cepet, begitupun sebaliknya.. Masalahnya adalah “sudah seakrab apa kita dengan buku” semakin kita akrab, maka rasanya buku itu yang akan memberitahu kita dimana letak jawaban dari pertanyaan yang selama ini kita cari…

Kaitannya dengan penelitian, semakin banyak buku yang kita baca, maka tingkat sensitifitas kita terhadap permasalahan dalam penelitian akan lebih tajam. Dengan banyak referensi, tentunya diotak kita harusnya kaya dengan metode, teknik dan referensi lain dalam menyelesaikan masalah dalam penelitian sehingga kita lebih kreatif dalam menggunakan, menggabungkan, memodifikasi, mengananalisa metode yang kita gunakan….

Jika membaca ternyata memberikan begitu banyak manfaat, mengapa tidak kita lakukan secara kontinyu mulai dari sekarang? Ayo, mari kita lakukan bersama-sama.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Mengapa Kita Harus Membaca. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sdn3rancapaku.blogspot.com/2013/10/mengapa-kita-harus-membaca.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: SDN 3 Rancapaku - Rabu, 09 Oktober 2013